Bulan Juni, Bulan Tersibuk Bagi Pelajar di Korea

Pada dasarnya kehidupan akademik di universitas Korea hampir sama seperti di Indonesia. Bulan Juni adalah bulan yang paling sibuk bagi mahasiswa dan pengajar di Korea. Hal ini tidak lain adalah semua mahasiswa yang sedang menyiapkan ujian akhir dan para pengajar membuat soal dan menilai ujian siswa. Ada banyak hal menarik sebenarnya yang saya amati di kampus pada bulan ini. Kebanyakan lampu-lampu kamar asrama masih menyala sampai pagi hari. Ini menandakan bahwa para mahasiswa sedang belajar atau menyelesaikan tugas kampus.

Kebanyakan mahasiswa Korea tinggal di asrama kampus. Mereka memilih untuk tinggal di asrama karena fasilitas yang lengkap dan juga dapat bertemu dan bergaul dengan mahasiswa asing yang kebanyakan tinggal di asrama. Selain itu harga tinggal di asrama relatif lebih murah dibandingkan jika kita menyewa kamar di luar kampus. Kegiatan-kegiatan ekstra kulikuler sesudah kelas seperti belajar bahasa Korea atau Inggris, menari, dan sebagainya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika tinggal di asrama.

Selain itu, hal yang paling menarik ditemui pada bulan ini adalah perpustakaan dibuka selama 24 jam. Biasanya perpustakaan di kampus buka dari jam 09:00 pagi sampai jam 11:00 malam. Namun demikian menjelang ujian akhir perpustakaan buka selama 24 jam selama dua minggu. Mulai pagi perpustakan sudah sangat ramai tetapi jam tujuh adalah puncak mahasiswa pergi ke perpustakaan. Study hall akan penuh dan akan sulit untuk mendapatkan tempat duduk. Bahkan di kampus saya, kami harus melakukan reservasi tempat duduk melalui fasilitas reservasi elektronik yang tersedia di perpustakaan.

Di perpustakaan, jika bosan dengan belajar, para mahasiswa juga bisa pergi keluar sejenak untuk mencari udara segar, makanan atau minuman ringan. Warung-warung pinggir jalan juga buka sampai larut malam. Jika mereka tidak mau keluar kampus, mereka juga dapat membeli makanan yang tersedia di vending machine atau delivery. Selain itu di perpustakaan mereka juga dapat menonton film di ruang audio visual. Perpustakaan bisa menjadi rumah kedua selain tempat tidur mereka di asrama.

Apakah mahasiswa Korea hanya belajar pada saat akan ujian dengan sistem kebut semalam? Tidak, hari biasa mereka juga sangat sibuk dengan tugas dan belajar. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada beberapa pelajar yang suka dengan sistem kebut semalam. Mereka melakukan ini semua karena persaingan di Korea saat ini sangat kompetitif. Tidak mudah bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan sesudah lulus walaupun dengan nilai yang bagus. Soft skills seperti kemampuan berbahasa, kepemimpinan menjadi faktor sangat penting untuk mendapatkan pekerjaan.

Akhirnya sebagai pelajar yang dapat kita lakukan adalah terus mengasah kemampuan diri kita dengan mengembangkan semua potensi yang kita miliki. Selamat menyambut awal musim panas di Korea dengan belajar lebih keras lagi. Fighting!!!.

Woosong Gwan#320, Universitas Woosong.

Sumber: Kompasiana

}